Kitakini.news - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) angkat bicara soal inspeksi mendadak yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di SPPBE PT. Petro Gasindo Energy di Kabupaten Deli Serdang, Selasa (28/5/2024).
Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas menuturkan KPPU mendukung sidak dalam rangka mengantisipasi adanya isu terkait adanya perilaku nakal sejumlah SPPBE. Lantaran isunya, ada yang tidak mengisi penuh LPG 3 kg, tapi dikurangi 700 gram per tabung.
Ridho bilang bahwa perilaku pelaku usaha yang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi yang dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat merupakan pelanggaran terhadap UU persaingan usaha.
"Kecurangan tersebut misalnya dengan mengurangi isi gas, kemudian dijual sedikit di bawah pesaingnya, sehingga bisa menguasai pasar," ujar Ridho.
Barang subsidi seperti LPG 3 kg pendistribusian dan harganya sdh diatur dg ketat, dan tidak diserahkan pada mekanisme pasar, jadi dalam hal ini KPPU tidak scra aktif mengawasi pemasarannya.
"Tapi sejauh ini, belum ditemukan indikasi yang mengarah pada persaingan usaha tidak sehat," tuturnya.
Dijelaskan Ridho barang subsidi seperti LPG 3 kg pendistribusian dan harganya sudah diatur dengan ketat. Pemasaran produk ini tidak diserahkan pada mekanisme pasar, jadi dalam hal ini KPPU tidak secara aktif mengawasi pemasarannya. (lub)
Sebelumnya dalam sidak, Pertamina dan Kementerian ESDM melakukan pengambilan contoh langsung terhadap hasil pengisian di area filling hall dan didapati berat tabung kosong yang mayoritas normal pada rentang 4,97 kg hingga 5 kg per tabung dengan final gross weight yang normal sekitar 7,97 kg hingga 8,03 kg per tabung.