Kitakini.news - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasandin mengatakan dari 8 kota yang dipantau Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut BPS menemukan dinamika beberapa komoditas yang cukup tinggi di Mei 2024.
"Tadi inflasi kita di 0,48 persen itu dipengaruhi oleh cabai merah. Cabai merah masih pedas (mahal), menyumbang 0,37 persen pemberi andil inflasi Sumatera Utara. Dan kedua bawang merah juga cukup tinggi menyumbang 0,23 persen dan ayam ras atau ayam potong di 0,8 persen. Tomat juga termasuk didalamnya," ucapnya usai paparan perkembangan inflasi Sumut Mei 2024, Senin (3/6/2024).
Hasan menjelaskan geografi Sumut sangat luas. Di Sumut ada 33 kabupaten/kota, ada kepulauan ada dataran tinggi, pantai timur, pantai barat. Makanya, sambung ia, faktor distribusi menjadi penting dalam penentuan Harga komoditas.
"Artinya barang dari sentra produksi ke pasar itu yang perlu dikawal, agar harga di tingkat eceran dan masyarakat bisa terkendali. Dan potret kita smpai Mei 2024, masih di level 0,48 persen," ungkapnya.
Sebelumnya dalam paparannya Hasan mengungkapkan tingkat inflasi bulanan Mei 2024 di Sumut sebesar 0,48 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi bulanan pada Mei 2024, antara lain: cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, tomat, sawi hijau, emas perhiasan, kol putih/kubis, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, bioskop, telur ayam ras, daging babi, bawang bombay, bawang putih, ikan lele, ikan kembung/gembung, jeruk, wafer, dan brokoli.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan dencis, ikan tongkol/ambu-ambu, cabai rawit, udang basah, angkutan udara, ikan nila, beras, kentang, angkutan antar kota, jengkol, semangka, hand body lotion, ikan asin teri, jeruk nipis/limau, pir, dan angkutan dalam kota.