Sumut Diproyeksikan Deflasi di Bulan Juli

Siti Amelia - Selasa, 30 Juli 2024 15:11 WIB
Tim pemantau harga pasar Sumut
Kondisi pasar tradisional, beberapa waktu lalu

Kitakini.news- Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat pada bulan Juni terpantau stabil, dengan sebagian harga bahan pangan pokok mengalami penurunan.

Diantaranya adalah penurunan pada harga komoditas cabai merah yang turun dari kisaran Rp 40 ribu - 45 ribu per Kg, menjadi Rp 25 ribu - 30 ribuan per Kg saat ini di wilayah Sumut.

Selanjutnya ada harga bawang merah yang juga turun dalam rentang Rp 18 ribu hingga Rp 28 ribu per Kg saat ini, dari posisi sebelumnya di bulan juni yang sempat di atas Rp 35 ribu per Kg.

Kemudian, harga daging ayam ditransaksikan relatif stabil sehingga sulit untuk menentukan bagaimana kontribusinya terhadap inflasi atau deflasi di bulan ini. Selanjutnya harga tomat juga terpantau relatif stabil, termasuk juga harga beras, daging sapi, dan gula pasir. Sementara itu, bawang putih juga terpantau relatif stabil dengan kecenderungan naik.

Harga minyak goreng juga terpantau mengalami kenaikan, meskipun lebih dikarenakan oleh kenaikan HET (harga eceran tertinggi) untuk minyakita (subsidi). HET minyakita naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.700 per liter.

"Kondisi ini mengakibatkan dorongan kenaikan pada harga minyak goreng curah sebesar Rp 500 hingga Rp 1.000 per Kg. Sulit untuk memastikan seberapa besar kontribusi inflasi dari minyak goreng ini," tutur Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut Gunawan Benjamin, Selasa (30/7/2024).

Selain minyak goreng, ikan tongkol tercatat mengalami kenaikan. Saat ini ikan tongkol ditransaksikan dikisaran harga Rp 20 ribu per Kg. Sementara harga ikan dencis terpantau ditransaksikan stabil dikisaran Rp 25 ribu per Kg.

Selanjutnya, harga emas juga cenderung mengalami kenaikan pada bulan juli ini. Harga emas ditransaksikan menguat seiring dengan kenaikan harga emas global.

Pada bulan Juli ini, imbuhnya, sejumlah harga kebutuhan pangan di sumut bergerak lebih murah dibandingkan rata-rata harga pada bulan juni sebelumnya.

"Sehingga saya menilai bahwa Sumut akan merealisasikan deflasi paling besar 0.27% di bulan Juli ini," paparnya.

Sumut, lanjut Gunawan, akan membukukan deflasi ketiga selama tahun 2024. Dengan realisasi deflasi tersebut Sumut akan menjadi wilayah yang memiliki kinerja bagus dalam pengendalian inflasi. Mengingat Sumut sempat kedodoran menghadapi tingginya laju tekanan inflasi pada 5 bulan pertama.

Editor
: Redaksi

Tag:

Berita Terkait

Bisnis

Harga Pasar Sumut: Kenaikan pada Tomat, Bawang Merah, dan Minyak Goreng, Penurunan di Daging Ayam dan Ikan Segar

Bisnis

Sektor Pertanian Selain Perkebunan Terpuruk, NTP Sumut di Bawah 100

Bisnis

Inflasi Oktober di Sumut: Petani Perkebunan Nikmati Kenaikan NTP

Bisnis

Harga Cabai Merah Turun, Petani Sumut Terancam Rugi

Bisnis

Data AS Bikin Geger Pasar: IHSG Terombang-ambing, Emas Cetak Rekor Baru

Bisnis

Indah Permatasari Senang ke Pasar Tradisional