Kitakini.news - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra menyebutkan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan secara tahunan (yoy).
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sumut di 8 kabupaten/kota, pada Agustus 2024 terjadi inflasi yoy sebesar 1,86 persen. Atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,79 pada Agustus 2023 menjadi 105,72 pada Agustus 2024.
Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,92%; kelompok pakaian dan alas kaki 2,18%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,50%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,61%; kelompok kesehatan 1,44%; kelompok transportasi 0,62%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,45%; kelompok pendidikan 1,94%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,17%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,59%.
"Sedangkan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks -0,08%," jelasnya, Senin (3/9/2024).
Sedangkan, sambung dia, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Agustus 2024, antara lain beras, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, minyak goreng, cabai rawit, kentang, sewa rumah, ikan nila dan cabai hijau.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain tomat, udang basah, daging ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bawang merah, ikan asin teri, pir, jeruk, sawi putih/pecay/pitsay, tembakau.
Termasuk juga, telur ayam ras, ikan dencis, cumi-cumi, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, pengharum cucian/pelembut dan buku tulis bergaris.