Kitakini.news - Seharusnya konsumen belanja lebih banyak saat harganya relatif murah, namun kini yang terjadi justru sebaliknya. Dan yang terjadi saat harga cabai di Sumatera Utara (Sumut) sempat naik sesaat di bulan Agustus.
"Terjadi permintaan cabai merah dari wilayah Riau dan sekitarnya ke Sumut. Angkanya cukup signifikan, namun nyatanya tidak membuat lompatan harga yang fantastis. Harga cabai di Sumut sempat naik dikisaran Rp 40 ribuan per Kg," tutur Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut Gunawan Benjamin, Selasa (3/9/2024).
Kemarin, sambung dia, harga cabai merah sudah turun lagi menjadi Rp 23 ribuan per Kg. Penurunan konsumsi ini membuktikan bahwa belanja masyarakat kian defensif.
Hal yang sama juga terlihat dari penjualan pakaian baru sejak pandemi Covid-19.
"Sampai kemarin, penjualan pakaian masih jauh dibawah normal, banyak klaim pedagang mengalami penurunan omset rill hingga 30% dibandingkan masa sebelum 2020," tuturnya.
Indikator pelemahan daya beli jika dilihat dari belanja kebutuhan sandagng sebenarnya terlihat di masa pandemi 2020. Namun penjualan sempat membaik di tahun 2022, turun lagi di 2023 dan belum juga kembali normal di tahun 2024.
"Jadi indikator melemahnya daya beli lebih awal bisa dilihat dari penurunan penjualan pakaian. Dan belakangan sudah merembet ke penurunan konsumsi untuk sejumlah komoditas pangan," tandasnya.