Kitakini.news - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berharap pemerintah memberikan dukungan bagi industri telekomunikasi. Harapannya, hadir kebijakan insentif biaya regulasi serta penanganan sejumlah persoalan yang dinilai dapat mengganggu operasional para operator.
Beberapa hal yang masih membutuhkan kejelasan regulasi meliputi maraknya praktik RT/RW Net, kehadiran Starlink, aturan untuk OTT (Over The Top) yang menggunakan jaringan operator, dan besaran biaya regulatory charge.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menyatakan bahwa industry telekomunikasi Indonesia akan tetap menghadapi tantangan berat.
"Kompetisi antar-operator akan terus ketat, sementara tuntutan pelanggan semakin meningkat. Kami juga menghadapi pesaing baru yang membawa teknologi canggih seperti Starlink," ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Marwan menekankan perlunya kolaborasi pemerintah dalam menciptakan iklim yang sehat dan mendukung percepatan pembangunan nasional.
XL Axiata mendesak pemerintah segera mengatur regulasi bagi RT/RW Net, Starlink, dan OTT yang menggunakan jaringan operator tanpa kontribusi finansial terhadap operator telekomunikasi nasional.
Menurut Marwan O Baasir, praktik penjualan kembali internet oleh RT/RW Net berdampak negatif bagi operator dan pelanggan, karena tidak memenuhi standar legalitas dan keamanan data.
Selain itu, XL Axiata melihat perlunya aturan yang jelas bagi Starlink agar operator lokal dan Starlink dapat bersaing secara sehat.
"Kami siap berkolaborasi dengan Starlink, namun perlu adanya equal playing field antara Starlink dan operator yang ada untuk menjaga persaingan sehat," tambah Marwan.
Di sisi lain, XL Axiata juga meminta aturan ketat bagi OTT agar adil, mengingat operator harus menanggung biaya PNBP, USO, dan investasi jaringan, sementara OTT menikmati keuntungan dari peningkatan trafik tanpa beban biaya yang sama.