Kinerja Bursa Saham Melemah, Ekonom : Saya Duga Akibat Tensi Politik yang Memanas

Siti Amelia - Rabu, 01 November 2023 16:45 WIB
Screenshot IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan, Rabu (1/11/2023)

Kitakini.news - Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini sangat mengejutkan pasar. IHSG yang sempat menguat di sesi perdagangan pembukaan tiba-tiba terpuruk 1% lebih dan bertahan hingga sesi perdagangan kedua.

"Sejumlah data ekonomi yang dirilis menunjukan bahwa baik eksternal maupun internal, kondisi ekonomi terpantau cukup baik. Bahkan sejumlah bursa di Asia justru diperdagangkan di teritori positif," ucap ekonom Sumut Gunawan Benjamin, Rabu (1/11/2023).

Kata dia, The FED memang akan memutuskan besaran bunga acuannya pada esok hari. Namun sejauh ini ekspektasinya The FED tidak akan menaikkan bunga acuan. Tekanan di pasar keuangan juga tidak besar, kecuali mata uang rupiah yang terbebani oleh kenaikan imbal hasil US Treasury.

Data inflasi tanah air, sambung dia, juga tidak jauh berbeda dari proyeksi sebelumnya. Sehingga perlu curiga dengan terpuruknya kinerja pasar saham pada hari ini.

"Kita perlu menggali apa yang menjadi pemicunya. Akan tetapi saya menduga tensi politik di tanah air yang kian memanas, turut menjadi pemicu melemahnya kinerja indeks bursa saham pada hari ini," tutur Gunawan.

Sejauh ini, jelas dia, fundamental ekonomi di tanah air masih solid. Demikian juga seharusnya dengan kinerja bursa saham. Capital outflow atau dana keluar yang terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil US Treasury dinilai dinamika yang lumrah.

"Meskipun dampak buruknya sangat membebani mata uang rupiah. Tetapi situasi ini masih menggambarkan dinamika yang umum terjadi," ungkapnya.

IHSG pada hari ini ditutup melemah 1.63% di level 6.642,42. Sementara itu, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.930 per US Dolar.

Dengan volatilitas pasar keuangan yang meningkat saat ini khususnya pasar saham, dan dengan gerak yang sulit terbaca. Maka penting bagi kita semua untuk menjaga kondusifitas dinamika politik saat ini.

Ada agenda politik besar di tanah air yang berbarengan dengan memburuknya situasi ekonomi maupun geo politik di negara lain. Sehingga gesekan yang timbul baik eksternal dan internal, sangat rentan memicu rentetan tekanan di pasar keuangan.

Saat ini situasi global tengah menghadapi tantangan pengendalian situasi baik politik dan ekonomi yang ekstra serta sangat berbahaya.

Sementara itu, harga emas dunia bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Harga emas tidak beranjak jauh dan sedikit turun di level $1.979 per ons troy nya. Harga emas relatif tidak begitu terpengaruh dengan agenda Bank Sentral AS yang akan menetapkan besaran bunga acuannya.

Editor
: Siti Amelia

Tag:

Berita Terkait

Bisnis

Sektor Pertanian Selain Perkebunan Terpuruk, NTP Sumut di Bawah 100

Bisnis

Inflasi Oktober di Sumut: Petani Perkebunan Nikmati Kenaikan NTP

Bisnis

Data AS Bikin Geger Pasar: IHSG Terombang-ambing, Emas Cetak Rekor Baru

Bisnis

Harga Cabai Anjlok, Petani Merana

Bisnis

Ekonomi Sumut Lesu, Industri Karet Jadi Sorotan

Bisnis

Deflasi Berulang di Sumut: Sinyal Melemahnya Daya Beli Masyarakat