Kitakini.news - Makan sendirian di restoran sering kali dianggap tabu. Namun, tren terbaru menunjukkan bahwa konsep solo dining atau makan sendirian semakin populer di berbagai negara.
Tren ini telah merambah ke Amerika, Inggris, Jerman, hingga Jepang.
Dulu, makan sendirian tidak begitu diterima, terutama di Indonesia, di mana banyak netizen yang melaporkan pengalaman diskriminasi dan cibiran ketika makan sendirian di restoran. Namun, situasi ini kini berubah.
Di Jerman, misalnya, tren makan sendirian mengalami peningkatan signifikan, naik sebesar 18% dari tahun lalu. Di Amerika Serikat, reservasi untuk makan sendirian meningkat sebanyak 29% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari situs kuliner dan direktori tempat makan, OpenTable.
Peningkatan tren ini banyak dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Selama pandemi, pembatasan sosial membuat makan bersama menjadi kurang umum, sehingga makan sendirian menjadi hal yang lebih diterima dan normal. Ditambah dengan smartphone, orang yang makan sendirian tetap dapat terhubung dengan dunia luar melalui ponsel mereka.