Penderita Kanker Leher di Sidimpuan Butuh Uluran Tangan Dermawan dan Pejabat

Efendi Jambak - Jumat, 29 Maret 2024 02:18 WIB
(Kitakini.news/Effendi Jambak)
Murni Batubara penderita kanker leher yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan dermawan dan para pejabat.

Kitakini.news -Disebabkan karena ketiadaan biayauntuk berobat ke Kota Medan, Murni Batubara (50) Warga Lingkungan 2, KelurahanPanyanggar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan hanya bisa pasrahdengan penyakit yang dideritanya.

Saat tim media mendatangi rumahsangat sederhana yang ia kontrak berukuran 5x7 Meter, tampak perempuan paruhbaya ini tergeletak tak berdaya.

Dirumah kontrakan yang terbuat darikayu inilah Murni Batubara menahankan rasa sakit karena Kanker yang ia deritaselama tiga bulan terakhir.Sedangkan untuk penampakan KankerLeher tersebut sudah dalam kondisi berarir (pecah) dan benjolan berdiameter 7 Centimeter.

Selain benjolan yang sudah berair,juga aroma tak sedap tercium langsung dikarenakan Kanker yang ia derita sudahkronis.Saat diwawancara media, perempuan paruhbaya ini hanya mampu bersuara pelan dan ngos-ngosan disebabkan benjolan dileheryang parah.

"Penyakit saya ini tiga bulan 'Magodang'(Benjolan), dan rasanya sakit sekali, tak bisa saya ungkapkan 'songon dia'(bagaimana) rasa sakitnya," ucap Ibu beranak dua ini dengan suara pelandan serak.

Dan ketika ditanyai kembali, apakahsudah pernah berobat kerumah sakit, anak pertama dari wanita paruh baya ini"Ria" yang duduk disamping ibundanya membantu menjawab pertanyaan wartawan.

"Sekarang hanya bisa berobatkampung bang. Sedangkan untuk berobat ke rumah sakit umum, terakhir pada 3bulan lalu dirujuk ke Kota Medan. Dan sesampai di Kota Medan juga langsungdisuruh pulang tunggu tiga bulan lagi. Baru ginilah membesar dan pecah leheribuku bang," kata Ria sembari menangis terisak-isak karena melihat kondisiibundanya.

Ria melanjutkan, ibundanya tidakdibawa berobat lagi dikarena tidak ada biaya ke rumah sakit umum dan ke KotaMedan.

"Nggak ada lagi uang kami bang,aku pun awal Ramadhan itu dipecat dari pekerjaan sales minuman energi, mungkinkarena mengurus orang tua dan penilaiannya tak bagus kerjaku dirasa mereka.Untuk makan aja bang sudah susah" ucap ria.

Tidak sampai disitu, anak keduanyaAmarah (17) yang masih duduk dikelas 2 SMA Negeri 4 Padangsidimpuan ini jugabercerita penderitaan keluarga setelah ibunya mengidap kanker.

"Dulu ibu saya bekerja sebagaipenjual sayur di pasar Sadabuan, jadi terpaksa berhenti jualan. Sekarang kamisedang perih-perihnya. Kakak dipecat dan mama tidak bekerja dan sakit begini.Doa kami bang ibu sembuh cuma itu. Kalau memang harus makan satu kali sekalingak apa-apa bang asal bisa berobat," ucap siswi ini.

Ditempat yang sama, Yayasan Burangiryang juga berkunjung ke kediaman ibu Murni, Juli Zega menyebutkan akan turutmembantu.

"Kita juga akan turut membantusekuat tenaga. Semoga pemerintah dan para dermawan mau membantu biaya berobatini" tegasnya

Orang Baik, kata Juli Zega, dalam suasanaRamadhan ini, ada seorang ibu yang sedang meringis kesakitan di rumahnya akibatsakit yang dideritanya. Dia membutuhkan dukungan dan bantuan untuk bisamembawanya berobat. Dia dan 2 putrinya tinggal di sebuah rumah kontrakan.

Lembaga Burangir membuka donasiuntuk kebutuhan Ibu Murni Batubara di rekening 2008196721 atasnama BURANGIRBank Syariah Indonesia (BSI) Confirm donasi ke 082368774440 (JuliZega/Burangir). (**)

Editor
: Heru

Tag:

Berita Terkait

News

HUT Kota Padangsidimpuan, Fajar Dalimunthe Bantu Warga Tabur Benih Ikan

News

KPU Padangsidimpuan Gandeng Media, Imbau Gunakan Hak Pilih 27 November Mendatang

News

Seorang Ayah Tega Cabuli Putrinya, Hingga Mengancam Pakai Pisau

News

Bawa 78,48 Gram Sabu Dari Medan, Warga Tapsel Diringkus Polisi

News

Relawan Pejuang dan Projo Muda Fokus Menangkan Hapendi-Gempar

News

Prihatin Kepada Bocah Penderita Jantung Terbalik, Hapendi-Gempar Fasilitasi Keluarga Berobat