Kitakini.news - Pengungsi Rohingya mendirikan pemukiman di Kota Pekanbaru,Riau. Kehidupan ratusan imigran semakin memprihatinkan karena keterbatasantempat tinggal dan makanan.
Etnis Rohingya bermukim di Kelurahan Simpang Tiga, KecamatanBukit Raya, Kota Pekanbaru. Pengungsi asal Myanmar ini membangun puluhan pondokuntuk bertahan hidup di lokasi ini. Mereka memanfaatkan bahan plastik terpal,spanduk bekas, kayu dan bambu.
Orang tua, anak-anak, balita dan perempuan sudah satu bulantinggal di pemukiman baru ini. Sebelumnya, 150 imigran meninggalkan Myanmarakibat konflik di negaranya.
Pengungsisempat tinggal Banda Aceh, namun ditolak warga setempat. Akhirnya para imigranberangkat ke Pekanbaru menggunakan bus dan bertahan di kota ini.
Parapengungsi beraktivitas dalam keterbatasan ruang hidup dan makanan yang tidaklayak. Untuk mendapatkan sumber air, Rohingya membuat sumur di sekitarpemukiman. Mereka terpaksa menggunakan air keruh untuk mandi dan mencuci.
Menurutseorang pengungsi Rohingya, Saidulah, Jumat (25/5/2024), bantuan uang dariInternational Organization for Migran atau IOM sangat minim sehingga imigranmengharapkan tambahan uang dan makanan dari penduduk setempat.
Kehidupan Rohingya di Pekanbaru dikhawatirkan menimbulkandampak sosial, seperti keresahan masyarakat dan lingkungan kumuh.
Warga berharap pemerintah menyediakan tempat tinggal lebihlayak agar pengungsi tidak menimbulkan penyebaran penyakit.(**)