Timwas Haji DPR-RI Temui Jemaah Haji Plus Ditipu Biro

Guruh Ismoyo - Jumat, 21 Juni 2024 17:36 WIB
(Istimewa)
Ilustrasi: Jemaah Haji sedang beristirahat

Kitakini.news - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melaluiTim Pengawas Haji menemukan adanya rombongan jemaah Haji Plus yang mengakuditipu oleh Biro Haji yang mengurus perjalanan mereka.

Diketahui, bahwa mereka tidak memperoleh fasilitas busdan tidak mendapatkan tenda ketika Wukuf di Arafah maupun saat Mabit di Mina.Akibat biro travel yang tidak amanah, para jemaah haji khusus tersebutterkatung-katung di Tanah Suci tanpa pelayanan. Bahkan mereka pernah tidakmendapatkan jatah makan hingga mengais makanan sisa dari jemaah lain.

"Di Mina ini kami tidak disewakan tenda, Pak. Padahaldari biro menjanjikan kami dapat akomodasi di Mina. Kami sempat bolak-balikdari hotel kami di Aziziyah menuju Mina selama dua malam. Sekarang kami tidakkuat lagi. Kemarin kami sempat terdampar istirahat di dekat Jamarat karenatidak ada tenda yang kami tuju di Mina. Sekarang ini kami ke Mina karenamendapatkan bantuan atau solusi," beber seorang jemaah Haji Plus yang enggandisebutkan namanya kepada anggota Timwas Haji DPR-RI Wisnu Wijaya saat mampiristirahat di Mina.

Jemaahhaji khusus asal Jakarta itu merasa sudah ditipu oleh biro travel yang mengurusperjalanan ibadah hajinya. Tak hanya terbengkalai di Mina, di Arafah pun merekaterlunta-lunta. Pihak biro tidak menyewakan bus resmi maktab untuk merekaseperti yang dijanjikan.

"Kami dijemput di luar waktu normal. Pihak biro bilangnya itu bus maktab.Padahal di badan bus tidak ada nomor identitas maktab. Tidak ada scan kartunusuk jemaah, pintu bus juga tidak disegel. Ternyata benar, bus yang kamitumpangi tidak bisa memasuki area penjagaan karena bukan bus resmi. Terpaksakami harus menempuh 5 jam perjalanan ke Arafah karena bus kami beberapa kalitidak boleh masuk ke kawasan Maktab oleh Polisi," paparnya.

Hal yang sama juga dikatakan Jemaah haji plus yang lain, bahwa sesampai diArafah, tenda maktab yang dijanjikan biro kepada mereka juga tidak jelas.Awalnya, biro menyampaikan kalau tenda mereka kelas VVIP di Maktab 116, laluberubah menjadi Maktab 111-A. Setelah berputar ternyata Maktab 111-A tidak ada,yang ada Maktab 111+.

"Kami kelelahan karena jalan hampir 12 kilometer, berputar-putar tidak jelas dibawahterik Matahari yang suhunya 46 Derajat Celcius. Tidak ada tuntunan dari birohingga rombongan kami terpisah-pisah. Rombongan kami yang nyasar tidak bisadikembalikan karena ID card yang kami pakai tidak sesuai. Di ID card tertulis'Maktab 116', disampaikan lisan oleh biro 'Maktab 111-A', realitanya yang ada'Maktab 111+' dan itu maktab jemaah lain. Ternyata biro memang tidak menyewakanmaktab untuk kami. Akhirnya kami ditampung sementara di Maktab 111," ungkapjemaah haji perempuan asal Cikarang itu.

Yang paling fatal, lanjutnya, rombongan kehilangan waktu Wukuf di Arafah dantidak bisa Mabit di Muzdalifah.

"Iniakibat paling fatal dunia akhirat. Kondisi kami berantakan di Arafah sampaikami kehilangan momen Wukuf dan tidak bisa Mabit di Muzdalifah. Fisik kamisangat lelah dan bus yang membawa kami tidak jelas," tuturnya.

Buruknya pelayanan biro, tambahnya, sudah terbaca sejak pertama tiba di Makkah.Pasalnya, mereka dijanjikan transit di hotel bintang lima tapi kenyataannyasetiba di Mekkah mereka diinapkan di WEG Mashaer Hotel, hotel bintang tiga yangberlokasi di Aziziyah. Yang mengkhawatirkan, di hotel ini mereka dijadikan satudengan jemaah haji lain yang tidak punya visa haji resmi.

"Kami sempat ketar-ketir kalau terjadi apa-apa.Eeeh,malah muthawif kami yang ditangkap karena tidak dibekali Kartu Nusuk. Untung,kami punya Kartu Nusuk jadi aman. Akibatnya tidak ada pembimbing yangmengarahkan dan mengedukasi kami. Tidak ada kajian yang menambah wawasanspiritual kami," urainya.

Dia menambahkan konsumsi yang disediakan biro tidak sesuai standar gizi dansering tidak tepat waktu. Saat mau berangkat ke Arafah tidak disediakan sarapanpagi. Jemaah juga tidak bisa makan siang karena tercecer akibat mencari maktabdi Arafah. Air minum tidak disediakan kecuali kalau diminta. Padahal air minumini sangat vital dalam menjalankan rangkaian ibadah haji," pungkasnya.

Menanggapi keluh kesah jemaah haji plus tersebut, anggota Timwas DPR RI WisnuWijaya mengatakan pihaknya mencatat semua laporan tersebut sebagai temuanTimwas DPR. Secara teknis, pihaknya telah mengoordinasikan dengan PanitiaPenyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pengambil kebijakan di KementerianAgama.

"Kami meminta kepada Kementerian Agama untuk mengevaluasi besar-besaran parapihak biro travel pengelola perjalanan haji. Kemenag harus bertindak tegasdengan mencabut izin operasional biro-biro haji umrah yang nakal," tandas Wisnu. (**)

Editor
: Redaksi

Tag:

Berita Terkait

News

Ini Daftar Jemaah Haji asal Sumut yang Wafat di Tanah Suci

News

Jemaah Haji Diminta Jangan Berfoto Gunakan Simbol atau Bendera Kelompok di Makam Rasulullah SAW dan Masjid Nawabi

News

Pemulangan Kloter I Jemaah Haji Indonesia Berakhir Hari Ini

News

Komite PBB Minta Indonesia Bantu Yakini Negara-negara Lain Terima Palestina Sebagai Anggota Penuh

News

Pemberhentian Ketua KPU-RI Tak Akan Ganggu Pelaksanaan Pilkada 2024

News

Muhaimin "Lempar" Kritik Pedas Terhadap Usulan Mantan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy