Kitakini.news -Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia (DPR-RI), Johar Arifin meminta bila harus menaikkan Uang KuliahTunggal (UKT), maka jangan sampai perguruan tinggi membebankannya ke mahasiswa.
"Akhir-akhir ini heboh tentang UKT, karenaPerguruan Tinggi Negeri (PTN) diharuskan mencari dana sendiri, sehinggamembebankannya ke mahasiswa. Jadi saya rasa sebenarnya banyak cara yang bisadilakukan oleh PTN untuk mendapatkan dana tanpa harus membekannya ke mahasiswa,"ujar Wakil Rakyat asal Sumatera Utara ini di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Johar mencontohkan pengalamannya ketika kuliah di negaralain yang mempunya Fund Rising Teamyang bertugas mencari dana dari perusahaan sekitar (program CSR, red) yangnotabene mengambil kekayaan alam daerah tersebut. Sehingga anak bangsa jugaikut menikmati hasil dari kekayaan alam daerahnya sendiri.
"Biaya penelitian saya juga dibiayai oleh kampussaya. Padahal saya dari negara lain. Jadi jangan lagi UKT itu diambil ataudibebankan dari mahasiswa," cetusnya.
Bahkan, lanjut Johar, pihaknya berharap agar kedepan seluruh anak bangsa bisa gratis menimba ilmu. Mulai dari Pendidikan anakusia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), SMP, SMA sampai S1, dan seterusnya,sebagaimana yang dilakukan oleh Negara Finlandia di Eropa.
Joharjuga menyinggung anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN (anggaranpendapatan belanja negara) yang tidak seutuhnya digunakan untuk pendidikan.Melainkan diberikan kepada kedinasan, bahkan gaji pegawai lewat transfer umumke daerah. (**)