Kitakini.news -ProgramMakan Bergizi yang menjadi program Presiden Republik Indonesia terpilih PrabowoSubianto akan masuk dalam anggaran pendidikan. Hal ini merujuk pada R-APBN yangdisampaikan Presiden Joko Widodo saat sidang tahunan, Jumat (16/8/2024) lalu.
"Masukdi nomenklatur 20 persen dari anggaran pendidikan. Besarannya berrkisar Rp700Triliun. Itu anggaran pendidikan. Rp700 Triliun lebih anggaran pendidikan masukdisitu, yakni layanan peningkatan kualitas gizi buat anak sekolah," paparAnggota Komisi XI DPR-RI, Kamrussamad di Jakarta, melansir dari laman dpr.go.id, Rabu (21/8/2024).
Kamrussamadjuga menjelaskan, bahwa nomenklaturnya secara resmi sedang dalam pembahasan. Karenaitu, dirinya masih menunggu turunan teknis dari program tersebut apakah bersifat badan atau kementerian yangselanjutnya akan diatur dalam undang-undang.
"Apakahada badan gizi nasional atau menteri kesehatan garis miring badan gizinasional, atau dia badan gizi nasional berdiri sendiri di bawah presiden, ataudia (program) di nomenklatur baru tapi berada di dalam Kementerian Pendidikan.Kita belum dengar finalisasinya, mungkin dalam intensitas pembahasan," paparnya.
Sebelumnya,Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindaya mengatakan Program Makan BergiziGratis akan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, termasuk ibu hamil, ibumenyusui, balita, dan anak sekolah dari PAUD hingga SMA, serta sekolah-sekolahkeagamaan.
Halini disampaikan Dadan Hindayana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,Selasa (20/8/2024), usai menemui Presiden Jokowi.
Menurutnya,terdapat 82,9 juta penerima manfaat dari program tersebut yang meliputi ibuhamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah dari PAUD hingga SMA, sertasekolah-sekolah keagamaan. (**)