Kitakini.news -Kegiatan pengadaan Fire Extingursher (Alat yang digunakan untuk memadamkan api atauatau racun api) dan Bracket TV Noth Bayou (alat yang digunakan untuk menyanggaTV yang biasanya dipasang pada dinding) di gedung Sekretariat dewan dan Gedung DewanPerwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) menghabiskan APBDSumut Tahun Anggaran 2024 yakni sebesar Rp947 Juta.
Berdasarkan data yang diperoleh dariaplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) Lembaga KebijakanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKKP), proyek pengadaan Fire Extingursher dan Bracket TV ini, guna pemadaman api dangantungan televisi di ruangan anggota dewan.
Adapun perincian proyek pengadaan FireExtingursher 5 Kg ABC Powder Automatic Thermatic ini jumlahnya 40 unit danharga per unitnya Rp15.600.000, sehingga total keseluruhan anggarannya sebesarRp624 juta.
Begitu juga pengadaan Braket TV NothBayou NB SP3 ini perinciannya, jumlahnyaada 95 unit dan harga per unitnya mencapai Rp3,4 Juta, sehingga totalanggaran keseluruhan mencapai Rp323 Juta.
Menurut data yang diperoleh wartawan,harga Fire Extingursher 5 Kg ABC Powder Automatic Thermatic di Market Place per unitnya hanya berkisarRp1.450.000 dan harga Braket TV Noth Bayou NB SP3 hanya berkisar Rp1.425.000,sehingga selisihnya sangat jauh berbeda dengan anggaran yang dialokasikan diAPBD Sumut.
Menanggapi harga yang begitu jauhberbeda antara harga Market Placedengan harga yang dialokasikan di APBD Sumut, Kabag Umum Sekretariat DPRD SumutMuhammad Ikhsan menegaskan, dikarenakan merek barangnya juga berbeda dan belum dikenakan pajak dan upahpasang.
"Harga satuan barang yang kita belisesuai dengan e-katalog dan kalau ada perbedaan harga di Market Place, itu bisa saja, karena mereknya belum tentu samadengan yang kita beli serta harga yang ada di Market Place belum termasuk pajak dan upah pasang," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/9/2024).
Selain itu, sambungnya, Fire Extingursher dan Bracket TV NothBayou ini dibeli di Jakarta, tentunya ada tambahan ongkos, sebab alat yangdibutuhkan terpaksa dipesan dari Jakarta, karena unitnya banyak.
"Kita menyakini seluruh prosespengadaan telah sesuai aturan dan harga juga berdasarkan e-katalog. Jadi tidakada masalah," tanda Ikhsan sembari menunjukkan berkas-berkas pengadaankedua barang tersebut sekaligus daftar harga yang ada di e-katalog. (**)