Kitakini.news - Terkait dugaan Rektor USUMuryanto Amin terlibat cawe -cawe pada Pilgub Sumut, puluhan mahasiswaUniversitas Sumatera Utara (USU) mendatangi kantor Majelis Wali Amanat (MWA)USU, Senin (18/11/2024). Para peserta aksi menuntut agar MWA memeriksa rektorUSU.
Selain melakukan orasi, merekajuga memasang spanduk di gerbang Kantor MWA. Spanduk tersebut bertuliskan'Periksa Rektor, Wakil Rektor 2, Dekan Fisip USU atas Dugaan KeterlibatanPilgub Sumut'. Kemudian spanduk berikutnya bertuliskan 'Tolak Politik Praktisdi Kampus' dan "Cak Kelen Cek Kekayaan Muryanto".
Salah seorang peserta aksi, Rozi,mengaku kalau mahasiswa mengetahui dan mendengar kalau Rektor USU menggunakankantor dan rumah dinasnya untuk kepentingan calon gubsu tertebtu.
"Kami mendengar kalau bang Muriini memakai fasiltas kampus untuk melakukan rapat-rapat tertentu dan rapat-rapatkhusus. Bahkan rumah dinasnya dijadikan tempat gladinya pasangan tertentu,"ujar Rozi.
Menurutnya aksi yang merekalakukan menentang cawe-cawe yang dilakukan rektor USU, merupakan murni aksiyang tak ingin kampus USU dinodai oleh politik praktis. "Kami tak akanmenyebutkan paslon yang mana yang di cawe-cawe rektor karena kami tak maudiklaim," katanya lagi.
Rozi menyatakan kalau merekasering menemukan fakta di lapangan kalau para politikus tertentu yangberkunjung ke rumah Muryanto Amin.
Sementara itu, pesertaaksilainnya, Yoel Sihombing mengaku sangat menyayangkan ketidaktahuan paraanggota MWA yang tidak mengetahui cawe-cawe yang dilakukan rektor USU.
"Mereka mengatakan tidak tau soal cawe-cawe yangdilakukan rektor. Mereka tahunya dari kami yang melakukan aksi," tutur Yoel.
Dikatakannya seharusnya pihak MWA bertindaksebagai pengawas dari rektor sehingga pihak MWA seharusnya sudah tahu soaldesas desus ini karena sudah menjadi konsumsi publik.
"Berdasarkan temuan danjuga kita dengar liar di masyarakat bahwasanya Rektor, Wakil Rektor 2, danDekan Fisip USU terlibat. Dugaan kami masih ada kawanan yang ikut terlibat.Kecaman kami sangat jelas bahwa di UU ASN dan juga UU Nomor 7 tahun 2017tentang Pemilihan Umum yang mengatakan bahwasanya universitas sangat tidakboleh terlibat dalam aktivitas kampanye," papar Yoel.
Aksi puluhan mahasiswa tersebutkemudian ditanggapi oleh jajaran MWA. Sekretaris MWA USU Guslihan Dasatjiptayang terlihat menjumpai langsung massa aksi.
Saat ditanyawartawan apakah pihak MWA ada mengetahui cawe cawe yang dilakukan rektor USUdan penggunaan fasilitas kampus, Guslihan mengaku sudah mengetahui perihaltersebut, namun belum ada tindakan apapun yang dilakukan terhadap rektor.
"Ya kami sudah mendengar tentang hal disampaikan paramahasiswa. Dari media sosial juga ada yang memberi tahu, namun belum ada buktitertulis dan bukti terfoto," ujarnya.
Ketika ditanya apakah MWA mengetahui perihak rektor USUmenjadi mentor debat untuk paslon tertentu, Guslihan mengaku juga sudah mendengartentang hal itu namun mengaku tidak ada buktinya.
Pihaknya juga belum ada melakukan apa pun sepertipengumpulan bukti seperti video cctv untuk mengetahui siapa yang datang. "Kamibelum ada mengambil tindakan karena kami menunggu mereka sejak Jumat tapi hariini datang," katanya.
Mahasiswa meminta agar 2x24 jam pihak MWA memeriksa rektorUSU dan menyampaikan progres pemanggilan dan pemeriksaan terhadap rektor, Wakil Rektor 2 dan Dekan FisipUSU.