Kitakini.news - CalonWali Kota Padangsidimpuan nomor urut 1, Irsan Efendi Nasution dilaporkan kePolda Sumut, dalam kasus pengancaman terhadap Kepala Desa Pudunjae, KecamatanPadangsidimpuan, Riski Ibrahim Siregar.
Kepadaawak media, Riski Ibrahim Siregar mengaku pengancaman itu berupa makian yangdilontarkan oleh Irsan Efendi Nasution dari sambungantelepon baru-baruini.
Pengancamanini diduga lantaran Riski, sebagai Kepala Desa tidak mau menggunakanpengaruhnya sebagai kades untuk memberikan dukungankepada Irsan yang majusebagai Calon Wali Kota Padangsidimpuan bersama Ali Muda Siregar.
Kemudian,Riski malah dituduh berpihak kepada calon Wali Kota nomor urut 2 pasangan Dr HLetnan dan Harry Pahlevi.
Merasaterancam, Riski Ibrahim Siregar akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal ini kePolda Sumut, dengan nomor laporan STTLP/B/1655/XI/2024/SPKT Polda Sumut pertanggal 18 November.
"Sayamelaporkan mantan Wali Kota Padangsidimpuan bernama Irsan Effendi karena telahmenelepon saya, dengan nada mengancam saya dan menghina saya. Saya selakukepala desa ingin mengklarifikasi kepada Pak Irsan supaya tidak adamengintimidasi kami kepala desa," kata Riski Ibrahim Siregar, Selasa (19/11/2024)malam di Polda Sumut.
DiakuiRiski, setelah diancam oleh Irsan, ia merasa ketakutan dan khawatir dengankeselamatan diri dan keluarga. Maka dari itu, ia membuat laporan ke Polda Sumutuntuk memperoleh perlindungan hukum.
DiterangkanRiski, pengancaman ini sudah berulang kali terjadi. Namun dia tidak sempatmerekamnya. Hingga pada Selasa, (4/11/2024) lalu, Irsan Efendi Nasution kembalimenelepon sembari mengancam korban dan saat itulah Riski berhasil merekamnya.
Usaimembuat laporan, Riski berharap Polda Sumut memproses laporannya. Ia punberpesan kepada mantan pejabat, ataupun pejabat yang mencalonkan diri sebagaiCalon Wali Kota Padangsidimpuan tidak semena-mena kepada kepala Desa. Apalagimelakukan intervensidan Ancaman.
"Harapansaya kepada Bapak Kapolri dan Kapolda Sumut bapak Presiden Republik Indonesiaprobowo Subianto, kami pejabat terendah di republik ini jangan diintervensioleh pejabat ataupun mantan pejabat. Saya berharap agar menanggapi ini secaraserius agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," terangnya.
Sebelumnya diberitakan beredarnya rekaman percakapan diduga salah satu Calon Walikota(Cawalkot) mengancam seorang kepala desa. Rekaman percakapan itu mulai beredarpada Rabu (13/11/2024) malam, berdurasi 1 menit 9 detik kini mulai beredar luasdi jejaring media sosial, terutama Facebook (FB) dan juga di grup-grup WA.Rekaman percakapan yang beredar itu juga diparodikan dalam bentuk kartun.
Dalamrekaman itu terjadi percakapan dalam bahasa daerah Mandailing Angkola, antaradua orang pria yang salah satunya diduga kuat adalah calon WalikotaPadangsidimpuan nomor urut 1, Irsan Efendi Nasution. Sedangkan teman bicaranyadalam rekaman itu disebut-sebut adalah Riski, Kepala Desa Pudun Jae, KecamatanPadangsidimpuan Batunadua.
"Haloassalamualaikum pak," kata seorang pria diduga Kades Pudun Jae menjawabpanggilan yang masuk ke Hp nya.
Biapak kades (gimana pak kades)," sahut pria lainnya yang diduga adalah CawalkotIrsan Efendi Nasution.
"Halopak, perintah pak," jawab pria diduga kades menyahuti ucapan diduga IrsanEfendi Nasution.
"Mabianomor 2 dibaen ko dihamuan (udah gimana nomor 2 kamu bikin di tempat mu),"tanya suara diduga Irsan Nasution.
"Alaaahhhbapak on (aduh bapak ini)," jawab diduga Kades Pudun Jae.
"Nakkonso munafik ko jadi manusia dabo (tak usah lah munafik kamu jadi manusia),"sambung diduga Irsan Nasution.
"Oloserius pak da (iya, serius pak)," tutur diduga Kades Pudun Jae.
"Pakkades, inda ma giotmu rap au ateh (pak kades, gak mau kamu sama aku ya)," ujardiduga Irsan Nasution.
"Indale pak le (enggak lah pak)," jawab diduga Kades Pudun Jae.
"Olonapolai, marsipaidaan mahita. Suratmu ditanganku da olo. Anggo nadong perubahandi Pudun Jae on tu cogot, main ma ita da olo. So ditanda ho sanga ise udak monda olo. So ditanda ho sanga ise si Irsan on olo. (Iya gak apa, lihat-lihatanlah kita. Suratmu ada di tangan saya ya. Kalau tidak ada perubahan di Pudun Jaeini ke besok, main lah kita ya. Supaya kamu kenal siapa paman mu ini ya. Supayakamu kenal siapa Irsan ini ya," cetus diduga Irsan Nasution.
"Siappak siap pak," sahut diduga Kades Pudun Jae.
"Marsiribakanma hita olo (hantam-hantaman lah kita ya)," kata diduga Irsan Nasution lagi.
"Siappak," sebut diduga Kades Pudun Jae.
"Soribak ko jolo. Anggo nadong perubahan on tu cogot, marsiribakan ma hita. (Biarku hantam kau dulu. Kalau tidak ada perubahan ini ke besok, hantam-hantaman lahkita)," tegas suara diduga Irsan Nasution.
"Jadipak jadi pak," jawab diduga Kades Pudun Jae.
"Siapdo ho kan (siap kamu kan)," tanya diduga Irsan Nasution.
"Ahapak (apa pak)," imbuh diduga Kades Pudun Jae.
"Siapdo ho kan (siap kamu kan)," tanya suara lagi diduga Irsan Nasution.
"Jadimapak (jadi lah pak)," tutur diduga Kades Pudun Jae.
"Nasodong di ho ingoton. Nasakali tangis tangis babamu ro tu au. Si te do ho. (Gakada sama kamu ingatan. Dulu nangis nangis mulut mu datang sama ku. Si tai nyakau)," hardik suara diduga Irsan Nasution sambil menutup pembicaraan.
KabidHumas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya akan mendalami danmenyelidiki dugaan pengancaman ini.
Polisipun, segera menjadwalkan undangan klarifikasi kepada pelapor selaku kades danIrsan Efendi Nasution, sebagai terduga pelaku sekaligus calon Wali KotaPadangsidimpuan.
Betul,laporan kades sudah diterima SPKT Polda Sumut. Selanjutnya polisi akanmendalami dengan menjadwalkan undangan klarifikasi dengan mekanisme yangada," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa(19/11/2024).