Kitakini.news – Pemerintah diminta mempertimbangkan denganmatang persoalan teknis rencana pembatasan pendistribusian gas LPG 3 kilogram kepadamasyarakat mulai tahun 2023 mendatang. Jangan sampai pemberlakuan tersebutmalah akan menyulitkan masyarakat.
Anggota Komisi VII DPR-RI Mulyanto mengatakan, pemerintah harusmemastikan lebih dulu akurasi basis data yang akan digunakan untuk pembatasandistribusi LPG 3 kg itu. Jangan sampai ada masyarakat miskin yang malah tidakterdata.
“Pemerintah harus dapat memastikanbahwa penggunaan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem(P3KE) sebagai dasar pembatasan pendistribusian LPG 3 kg memang benar-benarefektif dan akurat sehingga tidak menyulitkan masyarakat,” tegas sepertidilansir dari laman resmi dpr.go.id,Minggu (18/12/2022).
Mulyanto menambahkan di satu sisimemang rencana pembatasan distribusi ini harus dilaksanakan. Mengingat bebanAPBN saat ini cukup berat. Apalagi ketika harga LPG internasional dan nilaitukar dollar AS kian melambung.
Selain itu pembatasan ini juga perlu dilakukan agarpenyaluran LPG 3 kg tepat sasaran. “Persoalannya adalah pada pendataan. Inimasalah serius karena data Pemerintah berbeda-beda. Apalagi saat ini, pemerintahakan menggunakan data baru, yakni data P3KE.
Mulyanto juga menyarankan, sebaiknya pemerintah melakukansinkronisasi data dengan data-data yang telah ada yang selama ini dipakaisecara akurat, baru melaksanakan uji coba terbatas lebih dahulu.
“Kemudian dievaluasi sebelum memberlakukan kebijakan inisecara luas. Jangan serta-merta diterapkan. Ini bisa kacau di masyarakat,” cetusnya.
Masih kata Mulyanto, pemerintahdiharapkan bertahap dan konsisten dalam menerapkan kebijakan ini. Janganseperti pembatasan BBM yang menggunakan MyPertaminayang akhirnya maju-mundur dan malah tak terdengar lagi beritanya hari ini.
“Bagusnya dimulai dahulu dengan pembatasan BBM, agar tepatsasaran. Kalau sukses baru dilanjutkan untuk distribusi LPG. Ini perlusinkronisasi dan persiapan yang matang. Apalagi kita tengah memasuki tahunpolitik. Jangan sampai menimbulkan kebisingan baru yang tidak perlu,” pungkasnya.
Redaksi