Kitakini.news - Tiga Hari paska terjadinya Banjir Bandang di Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/12/2023), sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir bandang tersebut diduga terjadi disebabkan oleh jebolnya bendungan air di Kecamatan Purba.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun mendirikan 2 tenda pengungsian bagi korban.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Simalungun, Victor Purba, situasi di lokasi banjir bandang mulai normal dan air sudah surut. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun 30 rumah terdampak, 2 di antaranya hanyut, serta 23 makam terbawa arus.
"Akibat banjir bandang, sekitar 10 hektar lahan pertanian warga rusak. BPBD Kabupaten Simalungun, dibantu oleh Polres Simalungun dan TNI, masih berada di lokasi untuk membersihkan material longsor," ujar Viktor kepada wartawan di Simalungun, Jumat (22/12/2023)
Sebelumnya, bencana banjir bandang juga melanda pemukiman warga di Kabupaten Simalungun. Dua rumah warga terbawa hanyut ke Danau Toba, dan 28 kepala keluarga mengungsi.
Material banjir bandang, seperti batu, tanah, kayu, dan lumpur, berasal dari perbukitan dan mengakibatkan kerusakan pada rumah warga serta hilangnya ternak dan perkuburan.
Akses jalan yang menghubungkan Haranggaol dengan Pelabuhan Tigaras Ras terputus total, dan aliran listrik di lokasi juga masih mati. Proses evakuasi dan pembersihan material banjir bandang sempat dihentikan karena kondisi gelap, dilanjutkan pada pagi harinya.(**)