Kitakini.news -
PSMS Medan dipastikan menjadi satu-satunya tim yang mewakili Sumatera Utara di ajang
Liga 2 musim 2024/2025 mendatang. Tidak seperti musim 2023/2024 lalu, di mana saat itu ada klub seperti PSDS Deli Serdang dan Sada Sumut FC, namun kini, praktis hanya
PSMS Medan yang menjadi perwakilan Sumatera Utara di kompetisi kasta kedua sepakbola di tanah air itu. Penyebabnya, PSDS maupun Sada Sumut FC terdegradasi ke
Liga 3 musim mendatang.
Hal itu terjadi lantaran tidak ada satupun klub Liga 3 asal Sumatera Utara yang lolos ke Liga 2 tahun ini. Seperti diketahui, dua tim Sumut yang menembus Liga 3 Nasional harus angkat koper lebih cepat. Setelah PS PTPN 3 yang gagal menembus 32 besar, wakil Sumut lainnya, Labura Hebat FC dipaksa hanya sampai di babak 32 besar.
Hal ini terjadi setelah Labura Hebat dikalahkan oleh Waanal Brother FC dengan skor 0-4 di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (15/5/2024).
Hasil tersebut membuat Labura Hebat harus puas finis di urutan ketiga Grup 4, dengan satu kemenangan dan dua kekalahan, mengumpulkan hanya 3 poin. Tiket ke babak 16 besar diraih oleh Waanal Brother dan Persipani, keduanya dari Papua.
"Sebagai manajemen, kami melihat pertandingan ini tanpa saling menyalahkan, kami mengakui keunggulan lawan. Namun, memang ada kesalahan-kesalahan mendasar dari pemain. Jadi, kami sudah tidak lolos. Pertandingan terakhir ini memang penentu. Seri saja kita gugur, apalagi kalah," kata Manajer Labura Hebat FC, Dedi Irawan, Rabu (15/5/2024).
Dedi juga mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang berhasil melangkah hingga babak 32 besar, meskipun belum mencapai target yang diinginkan.
"Tetap jaga kesehatan, kondisi, dan terus berlatih. Jadikan putaran nasional ini sebagai pengalaman untuk lebih berkembang," kata Dedi.
Lalu, apa langkah Labura Hebat selanjutnya? Dedi mengatakan mereka akan kembali ke Sumatra Utara terlebih dahulu dan menunggu keputusan pembina Labura Hebat, Hendriyanto Sitorus, yang merupakan Bupati Labura.
"Langkah selanjutnya, mungkin kami akan fokus persiapan kembali ke Medan, istirahat selama satu bulan ke depan, dan menunggu program-program selanjutnya bersama pembina," pungkasnya.