Kitakini.news -Jacinto Junior Conceicao Cabral, atau yang akrab disapa Juninho, striker asing
PSMS Medan asal Brasil, mengungkapkan kisah perjuangannya di awal musim Liga 2 2024/2025. Meski kini menjadi top skor sementara dengan koleksi 11 gol dari 12 pertandingan, perjalanan awalnya bersama tim Ayam Kinantan tidaklah mudah.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Bank Sumut pada Kamis (12/12/2024), Juninho mengaku mengalami masa sulit, terutama saat pra-musim di Malaysia.
"Saat PSMS pra-musim di Malaysia, kondisi saya tidak sedang baik-baik saja. Sebagai striker tentu saja selalu punya target di awal musim. Tapi kenyataannya, di awal saya punya masalah yang tidak semua orang tahu. Saya punya masalah di kaki, lecet, bahkan luka yang cukup parah," ungkap Juninho kepada Hendy, pewawancara.
Masalah tersebut membatasi performanya. Dari empat laga uji coba yang dimainkan PSMS di Malaysia, Juninho hanya mampu tampil 45 menit dalam satu pertandingan.
"Ketika kita menjalankan pra-musim di Malaysia, saya masih dalam masalah. Bahkan di pertandingan terakhir, pelatih meminta saya untuk bermain, dan saya berjuang keras di situ," tambahnya pada talkshow yang juga dihadiri pelatih PSMS Nil Maizar dan kapten Rachmad Hidayat.
Setelah kembali ke Indonesia untuk memulai musim 2024/2025, Juninho mengaku kondisinya masih belum pulih sepenuhnya dalam dua hingga tiga laga awal. Namun, tekad dan kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.
"Saat kembali ke Indonesia, saya punya target sekitar 15 gol. Karena masalah ini, dua hingga tiga pertandingan awal saya belum 100 persen pulih, tapi setelah itu saya mulai mendapatkan iramanya. Sekarang semuanya menjadi lebih mudah bagi saya," ujar pemain kelahiran Laguna Carapa, Brasil, 10 Maret 1992 itu.
Karier Panjang di Dunia Sepak Bola
Melansir beberapa sumber, Juninho, striker berusia 32 tahun dengan tinggi 180 cm, memulai karier profesionalnya pada 2010 bersama Desportivo Brasil. Ia sempat menjalani masa peminjaman di klub Norwegia, Brann dan Fyllingsdalen, sebelum dijual ke Araxa-MG di Brasil. Selanjutnya, Juninho berkelana ke berbagai klub Brasil hingga akhirnya berkarier di Eropa.
Pada 2016, ia hijrah ke Malta dan bermain untuk Floriana, Senglea Athletic FC, dan Marsaxlokk. Selama kariernya di Liga Malta, ia juga sempat bermain di Rabotnicki Skopje (Makedonia) dan Shukura (Georgia). Prestasi gemilangnya terjadi di Senglea Athletic, di mana ia mencetak 25 gol dalam satu musim dan meraih gelar top skor. Musim lalu, bersama SK Victoria Wanderers, ia mencetak 10 gol sebelum bergabung dengan PSMS Medan.
Kini, Juninho menjadi pilar utama PSMS di bawah asuhan Nil Maizar, dengan harapan besar membawa tim Ayam Kinantan kembali bersinar di Liga 2. Bahkan target awal musim untuk mencetak 15 gol bagi PSMS Medan masih terbuka atau bahkan bisa lebih.
Empat laga yang akan dilakoni PSMS Medan menjadi panggung tersendiri bagi Juninho untuk membuktikan kelasnya sebagai striker andal, sekaligus bisa membawa The Killer, julukan lain PSMS lolos ke babak delapan besar dan tujuan utama ke Liga 1.
"Saya rasa saya berada di jalur yang benar," tutup Juninho.