Megawati: Jangan Ada Tembok Kekuasaan Berusaha Halangi Demokrasi

Guruh Ismoyo - Kamis, 22 Agustus 2024 19:50 WIB
(Istimewa)
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri

Kitakini.news - Hak rakyat untuk memilih pemimpin haruslahdiberikan seluas-luasnya dan jangan ada tembok kekuasaan yang berusahamenghalangi kontestasi demokrasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentakyang akan diselenggarakan, Rabu (27/11/2024) mendatang.

Demikian dikatakan Presiden Republik Indonesiake-5, Megawati Soekarnoputri dalam mencermati fenomena yang berkembang bahwa Pilkada2024 dijadikan momentum "Unjuk Kekuasaan" dalam pidatonya di pengumuman calonkepala daerah PDI Perjuangan gelombang kedua, di Kantor Pusat di JalanDiponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024)

Sebagai presiden RI yang mengeluarkan aturanpertama soal pemilihan langsung, Megawati mengatakan dirinya punya pengalamanbanyak menyangkut praktik memberikan hak seluasnya kepada rakyat untukmemiilih. Saat pertama kali dipraktikkan di pemilu 2004, Megawati kalah dalam Pemilu.

"Saya ini penanggung jawab Pemilu langsung.Dan berhasil dengan baik. Kenapa berhasil baik? Karena saya sebagai presidentidak mempergunakan kekuasaan saya, tetapi netral," imbuhnya.

"Saya ingat waktu itu, MK, ketuanyaPak Jimly nanya ke saya. Apakah mau gugat (hasil Pemilu langsung) apa tidak?(saya jawab) Tidak lah. Kalau gugatan, mau berapa lama lagi? Karena bagi saya,yang penting rakyat sudah terpenuhi mendapatkan haknya memilih. Tidak sepertijaman sebelumnya (Pilpres dengan sistem) perwakilan (di MPR)," tambahnya.

Menurut Megawati, hingga saat ini belumada rakyat yang ingin mengubah sistem pemilihan langsung itu. Dan karena itu,jangan sampai hak rakyat tersebut berusaha dihalangi oleh tembok-tembokkekuasaan.

"Nah sekarang, apakah rakyat maudibodohi lagi? Rakyat tidak bodoh loh. Dia punya hati nurani. Dia tahu yangsebenarnya. Biarlah rakyat memilih dengan sukacita," ketusnya.

Pernyataan tersebut disampaikannyakarena melihat berbagai pembatasan dilakukan dengan menghambat calon tertentudan mencoba mempersempit ruang demokrasi. Kontestasi yang demokratis dihalangioleh tembok-tembok kekuasaan, karena dukungan terhadap calon tertentu.

"Bayangkan. Sekarang gile. Mbokudah lah. Udah mau selesai (kekuasaannya), ya selesai saja," kata Megawatiyang diikuti riuh tepuk tangan.

Dijelaskan Megawati, fenomena ini nampakjelas di Jakarta, Banten, Jawa tengah, Jawa Timur, Sumatera utara, danlain-lain.

Tampilnya kekuasaan tersebut ditangkapoleh MK, hingga lahirlah Keputusan No. 60 dan 70 tahun 2024. Baginya, keputusanini menjadi "Angin Segar Demokrasi", dimana banyak yang mengucapkan syukur danmenilai adanya campur tangan Tuhan yang menguatkan hati nurani Hakim Mahkamah Konstitusi.

"Hari ini saya mendapat laporanbegitu banyak pergerakan seluruh elemen masyarakat, termasuk civil society danmahasiswa. Semua tergerak nuraninya untuk menyelamatkan demokrasi. Indonesiakini menghadapi persoalan yang begitu serius, darurat konstitusi,"bebernya.

Lebih jauh, Megawati mengatakan dirinyasungguh mengapresiasi keberanian para hakim MK di dalam mengambil keputusantersebut. Baginya, di tengah kegelapan demokrasi, kini menampakkan cahayakebenaran yang membangkitkan jiwa-jiwa merdeka untuk berani bersuara. Apa yangterjadi saat ini oleh Bung Karno dikatakan bahwa "Rakyat kini menyusun barisanbersama-sama dengan mataharinya sejarah, sehingga kebenaranlah yang akanmenang".

"Atas keyakinan tersebut, meskipunsaat ini muncul berbagai upaya untuk mengeliminasi keputusan MK, selaku KetuaUmum PDI Perjuangan, saya menegaskan untuk taat sepenuhnya pada keputusanMK," tandasnya. (**)

Editor
: Redaksi

Tag:

Berita Terkait

Politik

RIDHA-RANI Unggul Telak di Survei Pilkada Medan 2024

Politik

1000 Tokoh Masyarakat dan Pemuda Sumut Siap Menangkan Bobby-Surya

Politik

Menangkan RK-Suswono, Ketua Bid Pemuda DPP Golkar Said Aldi Al Idrus Minta Pemuda Bergerak Militan

Politik

Cheriel Laia Ajak Masyarakat Ciptakan Pilkada Kondusif, ASN Tetap Jaga Netralitas

Politik

Kapolres Langkat Ajak Alim Ulama Wujudkan Kamtibmas Kondusif di Pilkada 2024

Politik

Kapolres Langkat Ajak Alim Ulama Wujudkan Kamtibmas Kondusif di Pilkada 2024