Kitakini.news - Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor 1, Bobby Nasution, bertemu dengan masyarakat dan petani di Alun-alun Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Sabtu (28/9/2024). Dalam pertemuan tersebut, Bobby Nasution mendengarkan langsung aspirasi masyarakat, terutama terkait pertanian dan infrastruktur.
Bobby Nasution menekankan bahwa kondisi pertanian harus disesuaikan dengan ekonomi global yang pasti berdampak pada petani. Salah satu solusinya, menurut Bobby, adalah melalui subsidi, termasuk subsidi transportasi untuk memudahkan distribusi hasil panen dan pupuk. Hal ini bisa diatur dan diimplementasikan oleh pemerintah daerah.
"Di Medan pernah ada subsidi untuk sektor pertanian, memastikan petani mendapatkan harga yang wajar meskipun harga pasar sedang murah. Saat panen raya, hasil panen dibeli dengan harga yang sudah ditetapkan. Dan jika ada paceklik, petani tidak boleh menjual dengan harga terlalu tinggi. Ini harus bisa diterapkan di Sumatera Utara nantinya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," jelas Bobby.
Ia juga berharap Tapsel, sebagai daerah penghasil sumber daya alam, bisa terkoneksi dengan daerah-daerah sekitarnya agar roda perekonomian semakin lancar.
Terkait infrastruktur, Bobby optimis dapat membangun kabupaten/kota dengan menggunakan anggaran APBD Provinsi. "Ada yang bilang APBD tidak cukup untuk membangun jalan di Sumut karena panjangnya jalan di sini. Di Medan juga jalan kita lumayan panjang, tapi tetap bisa dibangun. Caranya, anggaran APBD harus benar-benar dimanfaatkan untuk pembangunan yang berguna bagi masyarakat," pungkasnya.
Obama, salah satu tokoh masyarakat pertanian Tapsel, menjelaskan bahwa hasil pertanian daerah tersebut seperti kopi dan gula aren sudah cukup dikenal bahkan hingga ekspor. Namun, masih terdapat kendala dalam hal pupuk, budidaya, dan distribusi. Obama berharap Bobby Nasution dapat memberikan solusi bagi kesulitan yang dihadapi petani selama ini.
Pernyataan tersebut didukung oleh Gus Irawan, Ketua HKTI Sumut, yang meyakini Bobby memahami dunia pertanian berkat latar belakang pendidikannya.
"Bobby dari S1 hingga S2 di IPB Bogor, dan orang tuanya pernah menjabat sebagai Dirut Perkebunan. Jadi, ia pasti paham masalah dan solusi pertanian, apalagi di Tapsel, di mana 80 persen mata pencaharian masyarakat berasal dari sektor pertanian," ujar Gus.
Gus juga menyoroti masalah klasik yang dihadapi petani, seperti kelangkaan pupuk berkualitas saat musim tanam.
"Semoga nanti bisa diatasi, baik oleh provinsi maupun kabupaten," tambahnya. Selain itu, ia berharap potensi wisata di Tapsel dapat dikembangkan, asalkan infrastruktur diperbaiki. "Jika wisata berkembang, ekonomi lokal juga akan tumbuh," tuturnya.
Syahrul Pasaribu, mantan Bupati Tapsel dua periode, menegaskan bahwa banyak jalan provinsi di Tapsel masih belum diperbaiki dengan optimal meskipun anggaran sudah dialokasikan. "Padahal sudah ada anggaran, tapi hasilnya belum maksimal," tandasnya.