Kitakini.news -Dunia seni dan budaya Indonesia semakin mendunia dengan hadirnya Wastra Korea, galeri seni dan pusat oleh-oleh yang resmi dibuka di Gimhae, Busan, Korea Selatan. Tempat ini menjadi etalase bagi berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, seperti batik, tenun NTT, tenun ulos, hingga songket, untuk masyarakat Korea Selatan.
Meisy Chang, pendiri sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Wanita Perkawinan Campur Indonesia Korea (IKWA), menjelaskan bahwa galeri ini didirikan sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM Indonesia agar lebih dikenal di pasar internasional.
"Kami menyediakan Galeri Seni Wastra di Korea Selatan khusus bagi UMKM Indonesia," ujar Meisy Chang dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11/2024).
Galeri ini menampilkan karya dari desainer-desainer terkemuka Indonesia, seperti Adinda Moeda, Li-Uli, Indah Darry, Nilla Baharudin, Rosemalina, Batikeun, dan Fenty Batik. Koleksi ini mencakup batik eksklusif, tenun tradisional, kebaya, hingga pakaian muslim, yang juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Korea Selatan.
Didirikan pada Oktober 2024, Wastra Korea diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi UMKM Indonesia untuk menjangkau pasar ekspor, khususnya di bidang fashion dan kerajinan.
UMKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, pada 2024 jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 65 juta unit, yang menyumbang 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada 2023. Selain itu, UMKM juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, mencapai 97% angkatan kerja nasional atau setara 117 juta pekerja.
Namun, tantangan besar masih dihadapi UMKM Indonesia dalam memasuki pasar global. Kendala utama meliputi kualitas produk, inovasi, hingga daya saing. Oleh karena itu, inisiatif seperti Wastra Korea memainkan peran penting dalam memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional.
Dengan dukungan yang memadai, seperti peningkatan kualitas produk, kreativitas, dan inovasi, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar global. Selain itu, peran pemerintah dalam memberikan pelatihan dan akses pasar menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program seperti Galeri Seni Wastra dan inisiatif serupa lainnya.
Wastra Korea menjadi langkah awal yang menjanjikan, tidak hanya sebagai ruang promosi budaya Indonesia di Korea Selatan tetapi juga sebagai pendorong ekspansi produk lokal ke kancah internasional.